Jumat, 22 Maret 2013

Istiqomah dalam Gerakan Dakwah Al-Qur'an



Istiqomah Dalam Gerakan Dakwah Al-Qur’an
Oleh Ahmadi (Ketua Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul)

Pendahuluan
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang harus senantiasa diajarkan dari generasi ke generasi, agar setiap generasi hidup dengan petunjuk Al-Qur’an, karena Al-Qur’an lah yang akan membimbing kita menuju kebahagiaan yang hakiki, serta menjadikan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Al-Qur’am berisi petunjuk kehidupan supaya manusia tidak tersesat dalam hidupnya.

Kehidupan Modern
Seringkali kita lihat di dalam masyarakat kita yang hidup jauh dari petunjuk Al-Qur’an, bahkan jika kita mau melakukan survei terhadap kehidupan umat Islam di Indonesia akan sangat kecil tentunya orang-orang yang benar-benar komitmen dengan agamanya. Kebanyakan Islam baru sebatas pengakuan atau identitas dalam kartu penduduknya, tetapi kehidupan sehari-harinya masih sangat jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an. Bahkan segi-segi kehidupan modern manusia telah dipengaruhi budaya materialisme dan hedonisme, orang akan melakukan sesuatu jika dianggap akan menguntungkan secara materi atau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan hawa nafsunya, sehingga masih banyak kejahatan yang merajalela di masyarakat kita, baik kejahatan yang halus atau yang kasar atau bahkan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bodoh yang memiliki daya rusak yang hebat. Hal ini disebabkan mereka tidak mengenal nilai-nilai yang diajarkan Al-Qur’an atau jika mereka mengetahui Al-Qur’an tetapi mereka tidak memiliki komitmen yang kuat untuk menegakkan kebenaran, karena terkait dengan pertemanan atau sistem kita yang masih lemah yang membutuhkan pembenahan secara berkelanjutan. Kehidupan modern ternyata menghasilkan manusia yang haus akan kehidupan dunia dan menjauhkan dari tujuan hidup yang sebenarnya yaitu AKHIRAT.

Tantangan Gerakan Al-Qur’an
Gerakan Dakwah Al-Qur’a, tentu saja tidak bisa berjalan dengan begitu saja, karena banyak sekali tantangan yang menghadang baik internal umat Islam atau dari luar Islam.
Tantangan dari dalam diantaranya :
1.       Kurangnya semangat umat Islam dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an
Jika kita perhatikan bersama baik di masyarakat maupun banyak media banyak kita saksikan betapa anak muda sangat gandrung dengan kegiatan yang berupa hiburan, pesta-pesta, konser musik dan acara-acara yang bersifat hura-hura. Hal ini menyebabkan sedikitnya anak muda yang berkiprah dalam Gerakan Dakwah Al-Qur’an yang akhiranya melemahkan Gerakan Dakwah Al-Qur’an(GDA), karena GDA kurang sumber tenaga.
2.       Kurangnya perhatian masyarakat terhadap Gerakan Dakwah Al-Qur’an
Gerakan Dakwah Al-Qur’an sebenarnya kewajiban umat Islam secara keseluruhan, bukan hanya kewajiban para kyai atau ustadz. Sering kali masyarakat lebih memperhatikan dan memberi penghargaan yang berlebihan terhadap artis atau para penghibur, padahal peran mereka belum tentu memberikan kontribusi terhadap perbaikan moral atau bahkan cenderung memberikan kontribusi terhadap menurunnya kualitas moral masyarakat seperti cara bergaul, berpakaian atau cara lain yang banyak diikuti oleh masyarakat, sedangkan ucapan para ustadz atau kyai cenderung banyak diabaikan padahal jelas menuntun kebaikan dan mengajak kepada kebahagiaan yang sebenarnya. Lebih aneh lagi masyarakat kita jika membutuhkan seorang ustadz atau kyai cukup dengan ucapan terima kasih, tetapi jika mengundang artis berapapun biayanya akan dibayarkan. Betapa banyak para ustadz atau kyai yang rela berkorban baik tenaga, biaya dan pikiran tetapi masyarakat tidak mempedulikannya, bahkan masyarakat kita terhadap para ustadz atau kyai jika sehat mereka membutuhkan tetapi jika giliran kyai atau ustadz yang sakit tidak banyak mempedulikan.
3.       Kurangnya Dana untuk GDA
Masyarakat kita lebih senang menginvestasikan dana dalam kegiatan bisnis daripada kegiatan dakwah karena dianggap kurang menghasilkan. Kebanyakan kita masih berpikir sempit dan dangkal, hanya dunia saja yang banyak dikejar sedangkan akhirat dilupakan, padahal jika orang mau membelanjakan untuk kepentingan akhirat, maka keuntungan besar yang tidak akan pernah merugi yang akan diterima, tetapi hal ini banyak yang tidak tertarik, mereka lebih senang hari ini bisnis hari ini untung.
Tantangan dari luar diantaranya :
1.       Banyaknya media yang lebih menarik daripada mempelajari Al-Qur’an
2.       Adanya geopolitik yang menyudutkan Umat Islam dan Kitab Suci Al-Qur’an
3.       Adanya usaha penafsiran AL-Qur’an yang melenceng dari kaidah tafsir pada umumnya, atau penafsiran yang bersifat parsial dan berusaha membuat pertentangan dalam penafsiran Al-Qur’an pada umumnya.



Tugas Kita
1.       Dakwah Al-Qur’an adalah menjadi sebuah kewajiban kita bersama. Dakwah Al-Qur’an bukan melulu tugas para kyai, atau para ustadz. Dakwah Al-Qur’an harus berlangsung secara terus menerus berkesinambungan dari generasi ke generasi karena akan datang generasi berikutnya dan mereka harus memiliki bekal dalam mengarungi hidup. Tugas kita adalah menyiapkan secara bersama-sama generasi Qur’ani yaitu generasi yang senantiasa mau mempelajari Al-Qur’an serta generasi yang memiliki komitmen terhadap Al-Qur’an sehingga Al-Qur’an tidak hanya berbentuk tulisan atau pengetahuan saja tetapi Al-Qur’an terwujud dalam kehidupan.
2.       Untuk menjaga keberlangsungan Dakwah Al’Qur’an tentu saja membutuhkan partisipasi kita bersama baik masyarakat, pemerintah, para ahli serta khususnya para dermawan, karena Dakwah Al-Qur’an bukanlah kegiatan yang tanpa modal, tetapi memerlukan modal yang sangat besar.
3.       Modal yang besar jikai dinilai dari sisi finansial akan sangat kecil jika kita memikirkan resiko yang lebih besar jika generasi kita tidak mengenal, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an. Tingkat kerusakan yang hebat akan ditanggung kita bersama jika masyarakat kita berakhlaq buruk yang jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an.


Penutup
Dakwah Al-Qur’an memanggil siapa saja baik kaya atau miskin, rakyat atau pejabat, santri atau kyai, tua maupun muda, besar ataupun kecil. Oleh karena itu sekecil apapun yang dapat kita lakukan tentu akan memiliki kontribusi yang besar terhadap kehidupan. Ada kesalahan mohon dimaafkan ada kekurangan mohon disempurnakan.

Wallohu a’lam.


Dakwah Al-Qur’an
Oleh Ahmadi

“Hinaan tidak akan menyurutkan langkah kita berdakwah Al-Qur’an, tetapi hinaan adalah sebuah cambuk yang harus dijawab dengan kebaikan”
“Kemiskinan bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk tidak mendakwahkan Al-Qur’an, tetapi kemiskinan menjadi semangat untuk tetap mendakwahkan Al-Qur’an bukankah lebih banyak orang miskin yang akan masuk syurga”
“Hidup tidak memiliki makna apa-apa tanpa adanya petunjuk Al-Qur’an”
“Hanyalah orang-orang yang sombong dan munafiklah yang tidak mau mempedulikan Al-Qur’an”
“Keimanan seseorang ada ukurannya yaitu Al-Qur’an dan Sunah Nabi SAW”
Sambutan Ketua Umum
Badan Koordinasi TKA-TPA Kabupaten Bantul


Assalamu ‘alaikum WW
Ibu Bupati Bantul yang kami hormati, Bapak Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul yang kami hormati, Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul yang kami hormati, serta Bapak-Ibu hadirin semua yang kami hormati dan dimulyakan Allah SWT.

Segala puji tidak lain hanyalah milik Allah SWT sang Pencipta alam semesta dan seisinya yang senantiasa melimpahkan nikmatnya kepada kita semua. Solawat dan salam tentu saja kita sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, manusia pilihan yang menjadi teladan bagi manusia.

Selanjutnya kami menghaturkan banyak terima kasih kepada siapapun yang selama ini mendukung berbagai kegiatan Badko TKA-TPA, teriring doa semoga menjadi amal yang diridloi Allah SWT serta semoga Allah memberikan balasan yang banyak baik di dunia ataupun di akhirat kelak.

Rapat kerja adalah keharusan sebuah organisasi, sebagai  acuan untuk mengadakan kegiatan serta untuk meraih cita-cita organisasi. Raker juga berfungsi untuk menilai kinerja Badko TKA-TPA Kab. Bantul selama setahun
Rapat kerja saat ini diikuti pengurus Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul, serta utusan dari kecamatan seluruh kabupaten Bantul masing-masing 3 orang utusan.

Perlu kami sampaikan kepada segenap yang hadir saat ini bahwa untuk melaksanakan tugasnya Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul mendatang tentu lebih berat lagi, sehingga membutuhkan dukungan kita bersama baik berupa pemikiran, tenaga maupun keuangan, terlebih Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul saat ini belum memiliki kantor yang representatif yang layak digunakan untuk rapat-rapat atau mengadakan pelatihan-pelatihan dan pembinaan bagi ustadz-ustadzah TPA. Kantor yang ada sekarang ini masih sangat jauh dari layak, terlebih hanya menyewa yang tahun ini akan habis masa sewanya, tentu saja kami membutuhkan kantor yang layak, maka kami mengetuk siapapun untuk program pengadaan Kantor Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul.

Di samping itu untuk menjalankan programnya Badko TKA-TPA Kab. Bantul tentu saja membutuhkan perhatian kita bersama terlebih Pemerintah, oleh karena itu kita mengajak siapa saja untuk peduli dengan Gerakan Al-Qur’an melalui Badko TKA-TPA Kab. Bantul sebagai kontribusi kita membangun bangsa dan negara dan otomatis menjadi tabungan amal kita di akhirat.

Demikian sambutan kami, tentu saja banyak kekurangsan dan kesalahan, maka dengan rendah hati kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Burung Cenderawasih, Burung Papua
Kita ucapkan terima kasih, sampai berjumpa.

Wassalamu ‘alaikum WW.

Bantul, 31 Maret 2013
Ketua Umum



AHMADI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar